Senin, 14 Oktober 2013

Otak Manusia Yang Sangat Mulus ..

Aneh, Otak Manusia Ini Sangat Mulus

Ada yang aneh dengan spesimen otak manusia yang dipajang di museum Universitas Texas di Austin, Amerika Serikat. Permukaan otak itu sangat mulus, tidak seperti lazimnya otak manusia yang penuh lekukan dan lipatan untuk mendukung kinerja yang sangat kompleks.

Satu hal yang terlintas dalam pikiran saat melihat otak "aneh" itu: seperti apa hidup si pemilik otak? 

Fotografer Adam Voorhes mengatakan otak itu adalah milik bekas pasien sebuah fasilitas kesehatan mental yang kini bernama North Texas State Hospital. Pasien itu--belum diketahui pasti jenis kelaminnya--meninggal di sana pada 1970. 

Yang juga aneh adalah tabung awetan untuk menampung otak itu dilabeli dengan nomor referensi. Sedangkan mikrofilm yang berisi catatan medis si pasien telah hilang.

Voorhes menghabiskan satu tahun mencoba untuk melacak informasi detail tentang otak "aneh" itu dan hampir 100 spesimen otak manusia lain yang diawetkan dan menjadi koleksi Universitas Texas. "Namun usaha saya sia-sia," ujarnya, Rabu, 18 September 2013. 

Label pada tabung awetan menyatakan bahwa si pasien pemilik otak "aneh" menderita agyria--kelainan otak akibat kekurangan gyri dan sulci, lekukan dan lipatan yang dibentuk oleh korteks serebral yang umumnya berkerut. Kelainan yang juga dikenal sebagai lissencephaly ini terbilang sangat jarang, namun sering menyebabkan kematian sebelum si penderita berusia 10 tahun. Lissencephaly dapat menyebabkan kejang otot, kram otak, dan secara cepat mengurangi luas permukaan dari bagian utama otak, mengakibatkan berbagai kesulitan belajar.

David Dexter, yang menjalankan Parkinson's UK Brain Bank di Imperial College London, mengatakan belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. "Kami pernah menjumpai individu yang aneh dengan sulci yang hilang, tapi kondisinya tidak sedrastis otak ini," ucap dia, seperti dikutip Newscientist. Ia tidak terkejut si pemilik otak "aneh" ini bisa selamat sampai dewasa karena otak sangat adaptif, meskipun hal itu akan memicu efek yang merusak.

Awal tahun ini Universitas Texas telah melakukan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) untuk mendokumentasikan struktur seluruh otak yang ada dalam koleksi. Hasil pemindaian diharapkan dapat menguak misteri tentang otak itu sendiri serta identitas orang yang memiliki otak itu, meskipun rincian hidupnya telah hilang selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar